Wamena (KT) – Mengantisipasi penyebaran Virus Corona di Jayawijaya dan Wilayah Pegunungan, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya telah memberhentikan penerbangan khusus penerbangan Pesawat Penumpang dan dan ke Wamena Kabupaten Jayawijaya.
Pemberhentian sementara yang diberlakukan Pemerintah telah melalui kesepakatan bersama dengan pihak-pihak terkait yang ada di Kabupaten Jayawijaya, dalam rangka menekan penyebaran Virus Corona di Kabupaten Jayawijaya dan umumnya di Wilayah Lapago.
Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Ricahard Banua, SE.M.Si, menjelaskan, pemerintah memberlakukan pemberhentian sementara bagi pesawat penumpang terhitung 14 hari sejak tanggal 26 Maret hingga 8 April 2020.
“Hal ini diputuskan setelah bersama forum komunikasi pimpinan daerah Jayawijaya melakukan rapat pada senin kemarin,” ungkap Bupati Jayawijaya.
Menurutnya, hal yang dilakukan pemerintah Jayawijaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 khususnya di Jayawijaya dan wilayah pegunungan tengah Papua pada umumnya.
Bupati Banua mengakui, pemerintah Jayawijaya tidak melakukan Lockdown, hanya saja memberlakukan pemberhentian sementara selama 14 hari kedepan.
Untuk penerbangan Kargo, Bupati mengakui tetap melayani penerbangan untuk mengangkut stok kebutuhan masyarakat yang ada di Wilayah Jayawijaya dan Pegunungan Tengah Papua.
“Dalam pengawasan barang yang dikirim melalui pesawat kargo nantinya juga akan disiapkan sistem penyemprotan disinfektan bagi setiap barang yang tiba di bandara Wamena,” kata Bupati Banua.
Namun sebelum dikirim ke Jayawijaya, Bupati memastikan akan melakukan penyemprotan Disinfektan terhadap barang yang akan di kirim ke Jayawijaya, begitu juga di Jayawijaya akan dilakukan penyemprotan terhadap barang yang masuk.
Untuk penerbangan Herkules yang selama ini melayani di Jayawijaya, Bupati mengharapkan agar pesawat Herkules tidak mengakut penumpang dari luar Wamena, namun diperboleh mengakut penumpang yang ingin keluar dari Wamena.
Selaku pimpinan daerah di Jayawijaya, Bupati berharap kepada masyarakat untuk patuh terhadap aturan yang dikeluarkan masyarakat, dalam arti tetap berdiam dirumah untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.(NP)
